Rok biru bermotif batik

Rok ini dapat digunakan dalam berbagai kesempatan oleh wanita modern yang aktif. Terbuat dari bahan halus dan ringan. Bermotif batik modern dalam nuansa warna biru. Tersedia di alamat ini: http://goo.gl/7lKSSG

Rok Panjang Batik Modern

Rok Panjang bermotif batik
Produk untuk wanita tersedia ti toko online batik GaleriPos. Bukan batik tulis. Batik printing ini lebih berkesan modern dan dinamis. Terbuat dari bahan halus dan tidak mudah kusut

Batik dari Negeri Tetangga

Desain batik tidak klasik pada kain sutra untuk gaun

Dari paduan warna dan motif yang tertera di atas kain sutra ini, jelas 'aneh' untuk dikatakan sebagai batik asli Indonesia. Meskipun batik modern Indonesia juga memiliki warna yang lebih variatif dan motif yang sama sekali berbeda dengan motif klasik. Warna-warna yang lebih berani dan dapat dipastikan tidak didapat dari pewarna alami, serta bentuk-bentuk yang lebih realistis dengan sangat mempertimbangkan komposisi, Batik ini terasa lebih sebagai 'bukan batik'. Lebih berbau kain bermotif bunga.
Apalagi dilihat dari bahan kainnya: Sutra, yang tidak pernah jadi bahan batik klasik di Indonesia. Dengan segala perbedaannya, gaun ini diklaim juga sebagai batik :-)

Batik tulis motif Peksi Merak

Peksi Merak, motif batik tulis klasik dari Lasem
Warna latar belakang beige sangat muda, benar-benar baru dalam khasanah batik klasik. Warna ini bahkan mungkin bukan warna yang 'asli' yang dikenal di Indonesia. Cukup membingungkan bagaimana warna seperti ini bisa tampil di selembar batik tulis klasik dari Lasem, jiga tidak memahami bagaimana selera seni atas warna dari suatu budaya dapat meresap masuk ke budaya lain.
Dengan latar belakang seperti itu, burung merak menjadi sangat menonjol tampil utuh diantara bentuk-bentuk lain dalam kain batik tulis tersebut. Kembali, bukan lagi sebuah warna klasik dalam perbatikan, seperti halnya batik Peksi Kuwu dari Pekalongan. Meskipun dengan warna yang mencolok, namun warna-warna tersebut tetap tidak mendekati warna dari bentuk asli di alam. Warna telah mengalami penyederhanaan karena ketersediaan warna pencelupan. Namun demikian bentuk yang dibatikkan tidak lagi abstrak atau hampir mendekati abstrak seperti pada motif batik yang lebih 'tua'.

Batik Peksi Kuwu

Batik tulis Pekalongan motif Peksi Kuwu
Dalam gambar batik tulis di atas, motif batik Pekalongan yang latar belakang kain batiknya menggunakan warna biru turquoise dengan dipenuhi cecek (titik) halus berwarna putih yang  tertata rapih dalam pola perulangan yang manis di seluruh permukaan. Jelas bahwa meskipun masuk dalam kelompok batik klasik, Peksi Kuwu yang ini telah keluar dari patern utama warna batik klasik: soga, coklat, hitam, dan warna-warna 'teduh' lainnya. Pada masa tertentu warna-warna teduh seperti warna yang dimiliki batik klasik, bukanlah warna yang populer sebagai warna fashion. 
Penggunaan warna warni yang menyolok dalam pola motif batik Pekalongan (dan daerah pesisir utara penghasil batik  lainnya) terjadi  karena pengaruh dari penggunaan warna dalam seni lukis Belanda dan Cina.
Seperti yang  tampak dalam gambar motif batik 1, terlihat warna ungu, hijau dan merah muda untuk pola-pola motifnya. Penayangan pola-pola yang terdiri dari  berbagai bunga dan burung sudah tidak abstrak lagi. Sudah mendekati bentuk nyata. Sedang dalam  motif batik Jawa klassik selalu ditampilkan bentuk yang abstrak.
Sekedar catatan tambahan, ada pendapat bahwa abstrakisasi bentuk alam dalam motif batik terjadi karena larangan untuk meniru mahluk hidup dalam ajaran Islam. Sebuah pendapat yang dapat dipertimbangkan mengingat motif-motif yang cenderung geometris dalam desain motif batik klasik. Hal mana hampir dianggap kesenian milik Islam (dalam hal bentuk figuratif yang abstrak dan geometris) yang hampir tidak ada bentuk figur seni yang meniru bentuk alam.
Hal yang juga menyolok adalah penampilan pola-pola jenis burung-burung dan bunga-bungaan  yang selalu menggambarkan keindahan, entah itu melalui keindahan suara maupun penampilannya. Seperti burung merak, burung bangau, burung kutilang.. Dan juga pola-pola bunganya biasanya merupakan bunga-bunga  besar yang tumbuh  dan hanya didapatkan dari LN (di Belanda, saat itu belum ada di Indonesia). Seperti bunga Dahlia, bunga Chrissant, bunga narcist. Penampilan pola-polanya selalu memberikan kesan yang meriah dan mewah. Mudah diingat semua bunga tersebut bukanlah bunga asli Indonesia. Sehingga penggunaan bunga-bunga 'aneh' tersebut jelas memperlihatkan pengaruh kuat selera Belanda akan bunga dan keindahannya.

Nyaris Abstrak

Sekilas bentuk-bentuk pada lembar batik tulis di atas nyaris abstrak. Tidak ada bentuk natural yang terekam dengan tingkat kemiripan tinggi. Mungkin bunga, burung dan ranting. Dengan warna yang juga tidak diupayakan mirip dengan warna asli,

Tanjungbumi, sentra batik madura


Beberapa daerah dikenali sebagai sentra batik yang memiliki sejarah panjang perbatikan. Perkembangan batik yang telah berlangsung lama di daerah tersebut menghasilkan motif khusus yang menjadi ciri khas. Meskipun tidak secara legal dipatenkan sebagai milik daerah tersebut, peminat batik umumnya mengakui bahwa corak-corak tertentu dari batik klasik adalah milik daerah tertentu. Beberapa tempat yang dikenali sebagai sentra batik bahkan dalam lingkup 'sekecil' kecamatan.
Di Pulau Madura selain beberapa kabupaten dikenali memiliki tradisi batik tersendiri, ada kecamatan-kecamatan yang telah lama