Hari Batik Nasional menjadi perwujudan ekspresi kebanggaan atas batik yang memang merupakan warisan sah budaya nasional kita. Sudah dapat dipastikan bahwa hari itu, anda akan menemukan orang-orang mengenakan kain tradisional itu di tempat umum, seperti kampus, kantor, kendaraan umum dan tempat- tempat yang banyak orang berkumpul. Anda tentunya akan merasa bangga bisa mengenakan pakaian yang terbuat dari karya anak bangsa ini.
Aksi Pelestarian Batik
Batik telah ada di nusantara sejak zaman kerajaan Majapahit, dan popular akhir abad ke-18 atau awal abad 19. Jadi, sungguh memprihatinkan jika sampai karya kebanggaan bangsa ini di-klaim oleh Negara lain sebagai warisan budayanya. Agar hal tersebut tidak terulang, pemerintah Indonesia mendaftarkan batik ke UNESCO tanggal 3 September 2008, setelah melalui proses yang panjang seperti pengujian dan lain hal, akhirnya diumumkan tanggal 2 Oktober 2009 bahwa batik merupakan warisan kemanusiaan untuk Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dan sejak saat itu, tanggal 02 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Perayaan Hari Batik di Sentra Batik Ternama Nusantara
Meski batik telah diproduksi di berbagai wilayah di nusantara, Yogyakarta dan Solo adalah dua daerah utama di mana kain tradisional ini dikembangkan. Tidak heran jika perayaan Hari Batik di daerah ini lebih spektakuler. Misalnya di Yogjakarta beberapa waktu lalu; para pelajar SMP dan SMA di sana mengadakan acara fashion show batik di monument depan Gedung Agung Yogyakarta. Ternyata yang mereka peragakan adalah buatan tangan mereka sendiri. Ada pula beberapa di antaranya yang membatik di lokasi fashion show, sehingga pengunjung bisa melihat proses membatik secara langsung. Memang rasa cinta kepada Negara harus dilatih sejak kecil. Dimulai dengan acara menyenangkan seperti ini, para siswa akan memahami arti mendalam dari batik dikemudian hari.
Warga Solo juga turut melakukan aksi yang mengesankan, yaitu tiga hari sebelum Hari Batik Nasional, masyarakat berkumpul di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta dan masing-masingnya menggenggam kain tradisional yang memiliki lebar 1,5 meter. Setelah itu diikat dan dibentangkan sampai 4 km jauhnya. Ternyata ada 6.600 orang yang turut berpartisipasi dengan memegangnya. Total panjangnya hingga 4.100 meter. Aksi tersebut tercatat dalam rekor MURI karena telah membentangkan batik terpanjang.
0 komentar:
Posting Komentar